Inilah beberapa penyataan dari tokoh-tokoh dunia tentang
Rasulullah Muhammad SAW bin Abdullah bin ‘Abd al-Muththalib bin Hâsyim bin ‘Abd al-Manâf bin Qushay
bin Kilabbin
Murra bin Kaa’b bin Lu’ay bin Ghalib bin Quraisy (Fihr) bin Malik bin Nazar bin Kinanah bin
Khuzaymah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mazar bin Nazar bin Ma’ad bin Adnanbin Ismail bin Ibrahim bin Sam bin Nuh bin Idris (Enoch) bin Set (Sheeth) bin Adam.
MAHATMA GANDHI (Komentar mengenai karakter Muhammad di YOUNG INDIA):
Pernah saya bertanya-tanya siapakah tokoh yang paling mempengaruhi
manusia… Saya lebih dari yakin bahwa bukan pedanglah yang memberikan kebesaran
pada Islam pada masanya.
Tapi ia datang dari
kesederhanaan, kebersahajaan, kehati-hatian Muhammad; serta pengabdian luar
biasa kepada teman dan pengikutnya, tekadnya, keberaniannya, serta keyakinannya
pada Tuhan dan tugasnya.
Semua ini (dan bukan pedang
) menyingkirkan segala halangan. Ketika saya menutup halaman terakhir volume 2
(biografi Muhammad), saya sedih karena tiada lagi cerita yang tersisa dari
hidupnya yang agung.
Jika ada agama yang berpeluang menguasai Inggris bahkan Eropa –
beberapa ratus tahun dari sekarang, Islam-lah agama tersebut.
”Saya senantiasa
menghormati agama Muhammad karena potensi yang dimilikinya. Ini adalah
satu-satunya agama yang bagi saya memiliki kemampuan menyatukan dan merubah
peradaban. Saya sudah mempelajari Muhammad sesosok pribadi agung yang jauh dari
kesan seorang anti-kristus, dia harus dipanggil ’sang penyelamat kemanusiaan’.
Saya yakin, apabila orang
semacam Muhammad memegang kekuasaan tunggal di dunia modern ini, dia akan
berhasil mengatasi segala permasalahan sedemikian hingga membawa kedamaian dan
kebahagiaan yang dibutuhkan dunia:
Ramalanku, keyakinan yang dibawanya akan diterima Eropa di masa
datang dan memang ia telah mulai diterima Eropa saat ini. Dia adalah manusia
teragung yang pernah menginjakkan kakinya di bumi ini.
Dia membawa sebuah agama,
mendirikan sebuah bangsa, meletakkan dasar-dasar moral, memulai sekian banyak
gerakan pembaruan sosial dan politik, mendirikan sebuah masyarakat yang kuat
dan dinamis untuk melaksanakan dan mewakili seluruh ajarannya, dan ia juga
telah merevolusi pikiran serta perilaku manusia untuk seluruh masa yang akan d
atang.
Dia adalah Muhammad (SAW).
Dia lahir di Arab tahun 570 masehi, memulai misi mengajarkan agama kebenaran,
Islam (penyerahan diri pada Tuhan) pada usia 40 dan meninggalkan dunia ini pada
usia 63.
Sepanjang masa kenabiannya
yang pendek (23 tahun) dia telah merubah Jazirah Arab dari paganisme dan pemuja
makhluk menjadi para pemuja Tuhan yang Esa, dari peperangan dan perpecahan
antar suku menjadi bangsa yang bersatu, dari kaum pemabuk dan pengacau menjadi
kaum pemikir dan penyabar, dari kaum tak berhukum dan anarkis menjadi kaum yang
teratur, dari kebobrokan kekeagungan moral. Sejarah manusia tidak pernah
mengenal tranformasi sebuah masyarakat atau tempat sedahsyat ini dan bayangkan
ini terjadi dalam kurun waktu hanya sedikit di atas DUA DEKADE.”
Pilihan saya untuk
menempatkan Muhammad pada urutan teratas mungkin mengejutkan semua pihak, tapi
dialah satu-satunya orang yang sukses baik dalam tataran sekular maupun agama.
(hal. 33). Lamar tine, seorang sejarawan terkemuka menyatakan bahwa: Jika
keagungan sebuah tujuan, kecilnya fasilitas yang diberikan untuk mencapai
tujuan tersebut, serta menakjubkannya hasil yang dicapai menjadi tolok ukur
kejeniusan seorang manusia; siapakah yang berani membandingkan tokoh hebat
manapun dalam sejarah modern dengan Muhammad?
Tokoh-tokoh itu membangun pasukan, hukum dan kerajaan saja.
Mereka hanyalah menciptakan kekuatan-kekuatan material yang hancur bahkan di
depan mata mereka sendiri.
bergerak tidak hanya dengan
tentara, hukum, kerajaan, rakyat dan dinasti, tapi jutaan manusia di dua per
tiga wilayah dunia saat itu; lebih dari itu, ia telah merubah altar-altar
pemujaan, sesembahan, agama, pikiran, kepercayaan serta jiwa…
Kesabarannya dalam
kemenangan dan ambisinya yang dipersembahkan untuk satu tujuan tanpa sama
sekali berhasrat membangun kekuasaan, sembahyang-sembahya ngnya, dialognya
dengan Tuhan, kematiannnya dan kemenangan-kemenang an (umatnya) setelah
kematiannya; semuanya membawa keyakinan umatnya hingga ia memiliki kekuatan
untuk mengembalikan sebuah dogma.
Dogma yang mengajarkan
ketunggalan dan kegaiban (immateriality) Tuhan yang mengajarkan siapa
sesungguhnya Tuhan. Dia singkirkan tuhan palsu dengan kekuatan dan mengenalkan
tuhan yang sesungguhnya dengan kebijakan. Seorang filsuf yang juga seorang
orator, apostle (hawariyyun, 12 orang pengikut Yesus-pen.), prajurit, ahli
hukum, penakluk ide, pegembali dogma-dogma rasional dari sebuah ajaran tanpa
pengidolaan, pendiri 20 kerajaan di bumi dan satu kerajaan spiritual, ialah
Muhammad. Dari semua standar bagaimana kehebatan seorang manusia diukur,
mungkin kita patut bertanya: adakah orang yang lebih agung dari dia?”
Lamartine, HISTOIRE DE LA TURQUIE,
Paris, 1854, Vol. II, pp 276-277
“Dunia telah menyaksikan banyak pribadi-pribadi agung. Namun,
dari orang orang tersebut adalah orang yang sukses pada satu atau dua bidang
saja misalnya agama atau militer. Hidup dan ajaran orang-orang ini seringkali
terselimuti kabut waktu dan zaman.
Begitu banyak spekulasi
tentang waktu dan tempat lahir mereka, cara dan gaya hidup mereka, sifat dan
detail ajaran mereka, serta tingkat dan ukuran kesuksesan mereka sehingga sulit
bagi manusia untuk merekonstruksi ajaran dan hidup tokoh-tokoh ini.
Tidak demikian dengan orang
ini. Muhammad (SAW) telah begitu tinggi menggapai dalam berbagai bidang pikir
dan perilaku manusia dalam sebuah episode cemerlang sejarah manusia. Setiap
detil dari kehidupan pribadi dan ucapan-ucapannya telah secara akurat
didokumentasikan dan dijaga dengan teliti sampai saat ini. Keaslian ajarannya
begitu terjaga, tidak saja oleh karena penelusuran yang dilakukan para pengikut
setianya tapi juga oleh para penentangnya.
Muhammad adalah seorang
agamawan, reformis sosial, teladan moral, administrator massa, sahabat setia,
teman yang menyenangkan, suami yang penuh kasih dan seorang ayah yang penyayang
– semua menjadi satu. Tiada lagi manusia dalam sejarah melebihi atau bahkan
menyamainya dalam setiap aspek kehidupan tersebut – hanya dengan kepribadian
seperti dialah keagungan seperti ini dapat diraih.”
PROFESSOR KONERU S. RAMAKRISHNA RAO, Professor Philosophy dalam bookletnya, Muhammad:
Mahanaya Pravachakan (Muhammad:
The Great Prophet)
“Muhammad, The Prophet of Islam” Kepribadian Muhammad, hhmm
sangat sulit untuk menggambarkannya dengan tepat. Saya pun hanya bisa menangkap
sekilas saja: betapa ia adalah lukisan yang indah.
Anda bisa lihat Muhammad
sang Nabi, Muhammad sang pejuang, Muhammad sang pengusaha, Muhammad sang negarawan,
Muhammad sang orator ulung, Muhammad sang pembaharu, Muhammad sang pelindung
anak yatim-piatu, Muhammad sang pelindung hamba sahaya, Muhammad sang pembela
hak wanita, Muhammad sang hakim, Muhamad sang pemuka agama.
Dalam setiap perannya tadi,
ia adalah seorang pahlawan. Saat ini, 14 abad kemudian, kehidupan dan ajaran
Muhammad tetap selamat, tiada yang hilang atau berubah sedikit pun. Ajaran yang
menawarkan secercah harapan abadi tentang obat atas segala penyakit kemanusiaan
yang ada dan telah ada sejak masa hidupnya. Ini bukanlah klaim seorang
pengikutnya tapi juga sebuah simpulan tak terelakkan dari sebuah analisis
sejarah yang kritis dan tidak bias.
Liga bangsa-bangsa yang didirikan Nabi umat Islam telah
meletakkan dasar-dasar persatuan internasional dan persaudaraan manusia di atas
pondasi yang universal yang menerangi bagi bangsa lain.
Buktinya, sampai saat ini
tiada satu bangsa pun di dunia yang mampu menyamai Islam dalam capaiannya
mewujudkan ide persatuan bangsa-bangsa.
Dunia telah banyak mengenal
konsep ketuhanan, telah banyak individu yang hidup dan misinya lenyap menjadi
legenda. Sejarah menunjukkan tiada satu pun legenda ini yang menyamai bahkan
sebagian dari apa yang Muhammad capai.
Seluruh jiwa raganya ia
curahkan untuk satu tujuan: menyatukan manusia dalam pengabdian kapada Tuhan
dalam aturan-aturan ketinggian moral. Muhammad atau pengikutnya tidak pernah
dalam sejarah menyatakan bahwa ia adalah putra Tuhan atau reinkarnasi Tuhan
atau seorang jelmaan Tuhan dia selalu sejak dahulu sampai saat ini menganggap
dirinya dan dianggap oleh pengikutnya hanyalah sebagai seorang pesuruh yang
dipilih Tuhan.
(Betapa menakjubkan) seorang manusia sendirian dapat mengubah
suku-suku yang saling berperang dan kaum nomaden menjadi sebuah bangsa yang
paling maju dan paling berperadaban hanya dalam waktu kurang dari dua decade.
“Kebohongan yang
dipropagandakan kaum Barat yang diselimutkan kepada orang ini (Muhammad)
hanyalah mempermalukan diri kita sendiri.
Sesosok jiwa besar yang
tenang, seorang yang mau tidak mau harus dijunjung tinggi. Dia diciptakan untuk
menerangi dunia, begitulah perintah Sang Pencipta Dunia.
Saya percaya bahwa Tuhan adalah tunggal dan Muhammad adalah
pesuruh-Nya adalah pengakuan kebenaran Islam yang simpel dan seragam.
Tuhan tidak pernah
dihinakan dengan pujaan-pujaan kemakhlukan; penghormatan terhadap Sang Nabi
tidak pernah berubah menjadi pengkultusan berlebihan; dan prinsip-prinsip
hidupnya telah memberinya penghormatan dari pengikutnya dalam batas-batas akal
dan agama
(HISTORY OF THE SARACEN EMPIRES,
London, 1870, p. 54).
Muhammad tidak lebih dari
seorang manusia biasa. Tapi ia adalah manusia dengan tugas mulia untuk
menyatukan manusia dalam pengabdian terhadap satu dan hanya satu Tuhan serta
untuk mengajarkan hidup yang jujur dan lurus sesuai perintah Tuhan. Dia selalu
menggambarkan dirinya sebagai hamba dan pesuruh Tuhan dan demikianlah juga
setiap tindakannya.
SAROJINI
NAIDU,
penyair terkenal India (S. Naidu, IDEALS OF ISLAM, vide Speeches &
Writings, Madras, 1918, p. 169):
Inilah agama pertama yang mengajarkan dan mempraktekkan
demokrasi.
Di setiap masjid, ketika
adzan dikumandangkan dan jemaah telah berkumpul, demokrasi dalam Islam terwujud
lima kali sehari ketika seorang hamba dan seorang raja berlutut berdampingan
dan mengakui: Allah Maha Besar…
Saya terpukau lagi dan lagi
oleh kebersamaan Islam yang secara naluriah membuat manusia menjadi bersaudara.
DIWAN CHAND SHARMA:
Muhammad adalah sosok penuh
kebaikan, pengaruhnya dirasakkan dan tak pernah dilupakan orang-orang
terdekatnya. (D.C. Sharma, THE PROPHETS OF THE EAST, Calcutta, 1935, pp. 12)
James A. Michener,
“Islam: The Misunderstood
Religion,” in READER’S DIGEST (American edition), May 1955, pp. 68-70.
Muhammad, seorang inspirator yang mendirikan Islam, dilahirkan pada tahun 570
masehi dalam masyarakat Arab penyembah berhala. Yatim semenjak kecil dia secara
khusus memberikan perhatian kepada fakir miskin, yatim piatu dan janda, serta
hamba sahaya dan kaum lemah.
Di usia 20 tahun, dia sudah
menjadi seorang pengusaha yang sukses, dan menjadi pengelola bisnis seorang
janda kaya. Ketika mencapai usia 25, sang majikan melamarnya. Meski usia
perempuan tersebut 15 tahun lebih tua Muhammad menikahinya dan tetap setia
kepadanya sepanjang hayat sang istri.
Seperti halnya para nabi lain, Muhammad memulai tugas
kenabiannya dengan sembunyi2 dan ragu2 karena menyadari kelemahannya. Tapi Baca
adalah perintah yang diperolehnya, -dan meskipun sampai saat ini diyakini bahwa
Muhammad tidak bisa membaca dan menulis dan keluarlah dari mulutnya satu
kalimat yang akan segera mengubah dunia: Tiada tuhan selain Allah.
“Dalam setiap hal, Muhammad
adalah seorang yang mengedepankan akal. Ketika putranya, Ibrahim, meninggal
disertai gerhana dan menimbulkan anggapan ummatnya bahwa hal tersebut adalah
wujud rasa belasungkawa Tuhan kepadanya, Muhammad berkata:
Gerhana adalah sebuah
kejadian alam biasa, adalah suatu kebodohan mengkaitkannya dengan kematian atau
kelahiran seorang manusia. “Sesaat setelah ia meninggal, sebagian pengikutnya
hendak memujanya sebagaimana Tuhan dipuja, akan tetapi penerus kepemimpinannya
(Abu Bakar-pen.) menepis keinginan ummatnya itu dengan salah satu pidato
relijius terindah sepanjang masa: Jika ada diatara kalian yang menyembah
Muhammad, maka ketahuilah bahwa ia telah meninggal. Tapi jika Tuhan-lah yang
hendak kalian sembah, ketahuilah bahwa Ia hidup selamanya. (Ayat terkait: Q.S.
Al Imran, 144 – pen.)
W. Montgomery Watt, MOHAMMAD AT MECCA , Oxford , 1953, p. 52.
Kesiapannya menempuh tantangan atas keyakinannya, ketinggian
moral para pengikutnya, serta pencapaiannya yang luar biasa semuanya
menunjukkan integritasnya.
Mengira Muhammad sebagai
seorang penipu hanyalah memberikan masalah dan bukan jawaban. Lebih dari itu,
tiada figur hebat yang digambarkan begitu buruk di Barat selain Muhammad
Annie Besant, THE LIFE AND TEACHINGS OF MUHAMMAD, Madras , 1932, p. 4.
“Sangat mustahil bagi seseorang yang memperlajari karakter Nabi
Bangsa Arab, yang mengetahui bagaimana ajarannya dan bagaimana hidupnya untuk merasakan
selain hormat terhadap beliau, salah satu utusan-Nya.
Dan meskipun dalam semua
yang saya gambarkan banyak hal-hal yang terasa biasa, namun setiap kali saya
membaca ulang kisah-kisahnya, setiap kali pula saya merasakan kekaguman dan
penghormatan kepada sang Guru Bangsa Arab tersebut.”
Bosworth Smith (bishop), MOHAMMAD AND MOHAMMADANISM, London , 1874, p. 92.
Dia adalah perpaduan Caesar
dan Paus; tapi dia adalah sang Paus tanpa pretensinya dan seorang caesar tanpa
Legionnaire- nya: tanpa tentara, tanpa pengawal, tanpa istana, tanpa
penghasilan tetap.
Jika ada seorang manusia
yang pantas untuk berkata bahwa dia-lah wakil Tuhan penguasa dunia, Muhammad
lah orang itu, karena dia memiliki kekuatan meski ia tak memiliki segala
instrument atau penyokongnya.
John William Draper, M.D., L.L.D., A History
of the Intellectual Development of Europe, London 1875, Vol.1, pp.329-330
Empat tahun setelah
kematian Justinian, pada 569 AD, telah lahir di Mekkah Arabia seorang manusia
yang sangat besar pengaruhnya terhadap ummat manusia
“Muhammad the Prophet of Allah,” in T.P.. ’s and Cassel ’s Weekly for 24th
September 1927 .
Dalam kurun waktu hanya
sedikit lebih dari satu tahun, ia telah menjadi pemimpin di Madinah. Kedua
tangannya memegang sebuah tuas yang siap mengguncang dunia.
Professor Jules Masserman
Pasteur dan Salk adalah
pemimpin dalam satu hal (intelektualitas- pen). Gandhi dan Konfusius pada hal
lain serta Alexander, Caesar dan Hitler mungkin pemimpin pada kategori kedua
dan ketiga (reliji dan militer pen.). Jesus dan Buddha mungkin hanya pada
kategori kedua. Mungkin pemimpin terbesar sepanjang masa adalah Muhammad, yang
sukses pada ketiga kategori tersebut. Dalam skala yang lebih kecil Musa
melakukan hal yang sama
Terbukti, bukan hanya umat Islam saja yg menganggap bahwa Nabi
Muhammad SAW tidak hanya sebagai Messenger of God (Allah SWT), dan sebagai
panutan/suri tauladan kepada seluruh umat manusia..tapi umat non-muslim bahkan
banyak tokoh dunia mengakui akan kualitas kepemimpinannya baik agama maupun
dunia, tak lekang oleh zaman… pesannya bersifat universal melampaui suku,
bangsa & negara dan umatnya semakin hari semakin bertambah. (terbukti, silahkan ke Youtube dan cari dengan
kata kunci: convert to Islam atau masuk Islam)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar